long time not see ...

hello my blog ... rinduuuuu bangeet sama kamu ... bertahun-tahun gak nulis disini ... maafin aku yaa :( beribu-ribu moment yang aku alami tanpa aku tulis disini ... sekarang statusku udah berubah lho ... aku udah gak single lagi ... nanti yaa aku kenalin siapa yang udah nambatin hatinya ke hatiku, cieee ... banyak bangeett pengalaman-pengalaman baruku yang belum aku share disini ... tunggu ya ... i'll back, soon :*

Memahami Hadits Melalui Pendekatan Hermeneutika


Kajian hadist menarik perhatian para peminat studi hadist, baik dari kalangan Islam, maupun non Islam. Bahkan hingga sekarang, kajian terhadap hadist, mulai dari kritik otensitias hadist, sampai pemaknaannya yang sampai sekarang masih terus berkembang.

Pemahaman hadist relatif berkembang dari zaman ke zaman, mulai dari tekstualis, konservatif, sampai kontekstualis. Seiring dengan perkembangan zaman, hadist dimaknai dengan sesuai kebutuhan pada zaman tersebut, dikarenakan teks hadist itu sangat terbatas adanya, sedangkan realitas perkembangan zaman selalu dinamis.
Oleh karena itu, pemaknaan hadist dengan metode baru yang lebih menekankan pada aspek historis, sosiologis, dan antropologis sangatlah penting untuk dikaji, demi perkembangan interpretasi hadist untuk menjawab realitas sosial masyarakat yang masih perlu untuk dinilai dengan kaca mata agama.
Pada pembahasan ini penulis menggunakan pendekatan hermeneutik, yaitu dengan mencari alasan mengapa Nabi memberi instruksi untuk meluruskan dan merapatkan shaf pada waktu shalat. Ini menjadi hal yang penting untuk digali dan dicari, agar  nantinya dapat diketahui manfaat dari intruksi tersebut.

sungai dalam lautan perspektif Al Qur'an



Ilmu pengetahuan modern telah menemukan bahwa ditempat-tempat dimana dua laut berbeda bertemu, ada sebuah pengalang. Pengahalang ini memisahkan kedua lautan itu sehingga setiap laut memiliki temperatur, kadar garam, dan kepadatannya masing-masing. Allah SWT menyebutkan kejadian alam dua sungai ini dalam Al-Quran sekitar 1400 tahun yang lalu bahwa ada penghalang di antara dua laut yang bertemu dan keduanya tidak melampaui.
Dua sungai ini mengalir secara bersama-sama dan sampai di lautan, rasa air dari salah satu sungai ini terasa tawar, dan di lain sungai terasa sangat berlawanan (asin) tapi keduanya tidak pernah bercampur. Tidak ada di antara sungai-sungai ini yang berhenti akibat bercampur satu sama lain melainkan kehendak dan kuasa Allah SWT.
Meskipun ombak besar, arus yang kuat, dan laut pasang, keduanya tidak bercampur atau melampaui penghalang ini.
Mengapa Allah menginformasikan hal tersebut? Apa Allah SWT hanya sekedar ingin memperlihatkan kebenaran informasi dalam Al Quran saja? Ternyata tidak seperti yang kita fikirkan, dibalik informasi tersebut terdapat banyak manfat bagi makhluk hidup, dan tentunya sebagai kajian berfikir bagi orang-orang yang berilmu.

Al Umm Karya Imam Syafi'i


Orang banyak mengenal syafi’I adalah sebagai ahli fikih bahkan sampai sekarang banyak umat Islam yang tetep setia mengikuti pendapatnya yang terlembagakan menjadi madzhab. Namun, dibalik keterkenalannya dalam bidang fiqih, ia juga seorang yang mumpuni dalam bidang yang sangat dekat dengan persoalan-persoalan fiqih, yaitu dalam bidang hadits dan ilmu hadits.

Al-Umm berarti Kitab Induk, sebuah kitab yang menjelaskan secara terperinci tentang Ilmu Fiqh yang ditulis oleh seorang ulama- besar Al Imam Asy-Syafi'i ra. yang kemudian menimbulkan Madzhab Syafi'i.
            Dalam makalah ini, penulis akan memaparkan tentang kitab Al Umm karya Imam Syafi’I, mencakup biografi Imam Syafi’I, pemikiran Imam Syafi’I tentang hadits, serta metode penulisan kitabnya.

Relasi Gender Dalam Keluarga Islam

PENDAHULUAN

Pada dasarnya Islam adalah agama yang menekankan spirit keadilan dan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. Relasi gender (perbedaan laki-laki dan perempuan yang kodrati) dalam masyarakat yang cenderung kurang adil merupakan kenyataan yang menyimpang dari spirit Islam yang menekankan pada keadilan. Secara umum nampaknya al-Qur’an mengakui adanya perbedaan (distinction) antara laki-laki dan perempuan, tetapi perbedaan tersebut bukanlah perbedaan (discrimination) yang menguntungkan satu pihak dan merugikan yang lain. Perbedaan tersebut dimaksudkan untuk mendukung terciptanya hubungan yang harmonis serta cikal bakal terwujudnya komunitas ideal.

Puasa



Puasa adalah kewajiban dari Allah Ta’ala kepada setiap orang mukmin. Puasa termasuk dalam rukun iman, sehingga dengan mengetahui perbedaan puasa sunah dan haram disini kita bisa menjalankan puasa dengan tanpa keraguan dan dengan kepastian. Semakin seorang mengenal Allah, semakin bertambah ketakutan dan kehadiran hatinya, serta ia akan selalu mengoptimalkan segala sesuatu untuk menggapai ridhoNya.

Memahami Hadits dengan Pendekatan Bahasa



         Salah satu metode yang tepat dalam memahami sunnah Nabi S.A.W  adalah melihat sebab-sebab khusus atau alasan tertentu yang menjadi latar belakang suatu hadits, baik yang tersurat maupun tersirat, atau yang dipahami dari kejadian yang menyertainya. Hal ini membutuhkan pengetahuan yang mendalam , pandangan yang teliti, dan kajian yang komperhensif atas teks-teks hadits.
            Untuk memahami hadits dengan baik dan mendalam, kita perlu mengetahui konteks yang menjelaskan situasi dan kondisi munculnya suatu hadits, sehingga diketahui maksud hadits tersebut dengan seksama, bukan atas dasar perkiraan semata atau dipahami sesuai dengan makna lahiriyah yang jauh dari tujuan sebenarnya.
Dengan demikian, pemahaman terhadap hadits bisa lebih komprehensif. Untuk itu, perlunya memahami teori-teori dari berbagai disiplin ilmu termasuk ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, psikologi maupun faktor linguistik untuk memahami hadits Nabi. Dengan bantuan teori-teori ilmu tersebut, seseorang dapat memahami hadits dengan tepat.
Penelitian matan hadits dengan pendekatan bahasa adalah salah satu upaya untuk mengetahui kualitas hadits. Melalui pendekatan bahasa, pembaca dapat memahami, serta mengetahui makna dan tujuan hadits Nabi Muhammad.

Blogroll