Kewajiban Membagi Waris Sesuai Kitabullah

Hadits :

عن ابن عباس قال: قال رسول الله صم : اقسموا المال بين اهل الفرائض على كتاب الله, فما تركت الفرائض والاولى رجل ذكر
 
Artinya: Dari Ibnu Abbas ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : Bagilah harta kepada ahli waris sesuai dengan Kitabullah, dan jika tidak mengetahui ilmu waris maka utamakan bagi laki-laki (HR. Bukhori )

mudiiikkk

hmmm ...
saatnya bercurhat riaa :D

Liburan yang amat panjang ini, tak membuatku banyak mengukirkan memori. Tak seperti liburan2 yang lalu. Acara demi acara yang sangat padat aku ikuti. Entah mengapa, dalam liburan ini aku merasakan hal yang disebut sebagai monoton. Uhm, bagi anak sepertiku keadaan itulah yang bisa bikin 'mati gaya'. Kreatifitas yang sempat terabaikan dikarenakan tak ada inspirasi yang masuk. Sehingga, hanya mimpi2 yang bisa aku ceritakan dalam guratan pena ini. Oh, itu karena waktu yang aku habiskan ketika liburan adalah gaming dan sleeping. Ooooh, NO!

Sebentar, sebentar kawan ... Itu hanya opening, hihihi. Banyak yang akan aku kisahkan disini tentang apa yang menjadikanku lebih bersikap dewasa *sikasiiikk :D

Dimulai dari awal kepulanganku bersama seorang teman seperjuanganku. Waktu itu cuaca terlihat sedikit gelap. Setelah mengumpulkan proposal penelitian, akupun bergegas untuk merapikan segala propertiku yang sedikit berserakan di kamar kosku.Sempat tertidur *dikarenakan suasana sangatlah mendukung, hehe :D. Akupun terbangun untuk menerima telppon darinya. Kita akan take off ba'da dzuhur, katanya. Segera saja aku jama' sholat dzuhur beserta asharku *takut kenapa2 ntar kalo gag sekalian dijama'. Pamitan kanan kiri, ibu kost, dan anak2 kontrakan.

Insom Te- A


Dari awal aku uda niatan. Kalo tugas-tugasku uda kelar semua, aku mo bikin cerita tentang masa-masa Te-A. Tapi karna dirumah agak sibukan, jadi nih tulisan akhirnya cuman nge draft  di lepi and baru sempet posting sekarang. Simak yaaa  :')

Namanya bu Erwati Aziz. Orangnya bener-bener perfeksionis. Umurnya uda tua sih, tapi tetep eksis *coba search di FB :p. Uhh, bener-bener rempong kalo uda ketemu sama beliau. Heran deh aku, tiap bikin makalah tliti banget koreksinya. Titik, koma, sampe apa-apanya yang aku kira gag bakalan dikritisi. Dari cover makalah, footnote, sampe referensi harus bener-bener kaya buku yang uda ready to publish. Siap-siap mati gaya kalo pas presentasi trus ditanya. Ampuuunn dehh. Bener banget kalo ada yang ngomong ambil S1 di Indo ribett” *thats why kawan saya mupeng banget go abroad ! 

Mata kuliah yang beliau ampu tuh Ulumul Hadits tentang kajian sanad. Sedari awal semester genap sebenarnya tugas tahrij itu uda di umumin, tapi yang namanya mahasiswa kan gituu deh. Metodenya kejar tayang. Kalo uda deketin semesteran baru sibuk hunting di perpus. Sistemnya sih sebenernya mirip bahts di Ma’had. Setiap sekali dalam sepekan, mahasiswa diberi waktu untuk konsultasikan apa yang udah dikerjakan ke beliau. Bertahap sih, dari pengajuan judul, pencarian hadits di mu’jam, penelusuran kutubut tis’ah, hingga searching para perowi haditsnya. Sampe-sampe pada nglantur andaikan perowi hadits bisa di search di FB- hehehe J. Tapi karna bu Er nya kena musibah –operasi- jadi kita gabisa konsultasi selama sebulanan lebih L.

Blogroll