cuek kok dipelihara





CUEK?! Ini bukan perlombaan saudara-saudara, tapi ini sebagai salah satu bentuk sindiran buat kita-kita. Harap dicatet ya, bukan berarti saya yang nulis udah dapet gelar paling peduli. Nggak juga. Tapi ini adalah ‘sentilan' buat semuanya, termasuk yang nulis. Hehehe.. bener lho, banyak banget di antara kita yang cuek abis terhadap segala macam problema. Kalo udah cuek alias nggak peduli, alamat hidup cuma untuk kesenangannya masing-masing. Yang lain? Emang gue pikirin? Waduh!

Setan dan Tipuannya




BAB I
PENDAHULUAN

Kata setan diantaranya adalah bermkna jin yang kafir. Namun, pertanyaan tetap muncul, antara lain apa atau siapakah yang dimaksud dengan setan? Dalam makalah ini akan sedikit membahas tentang setan. Walaupun setan boleh jadi salah satu nama yang paling populer di kalangan ummat beragama, bahkan yang tdak beragama sekalipun. Mendengar nama ini, aneka dan puncak kejahatan serta keburukan.
Manusia tidak harus merujuk ke kamus-kamus bahasa atau mencari kata-kata hikmah dan penjelasan dari siapapun untuk mengetahui secara umum sifat-sifatnya karena kata itu telah dipahami oleh manusia sebagai lambang kejahatan atau bahkan wujud kejahatan sehingga ia bagaikan sesuatu yang bersifat indrawi dan nyata, bukan imajinatif dan abstrak.
Penggunaan kata “setan” pada masa ini, sudah sangat umum dan lazim digunakan  seperti istilah “kesetanan”. Kedua kata ini digunakan baik yang beragama maupun yang tidak beragama, walau dengan makna yang berbeda dalam agama dan sedikit berbeda dengan pengertian yang hakiki.

mahasiswa ushuluddin ? #apasih

baru nyadar kalo kondisi kita sekarang ini patut disyukuri ..
"kondisi apa ndaa? *mungkin kalian mo jawab kaya gitu-

*aku ngejawab nya gini ..
"uhuk, bersyukur dengan jurusan yang kita ambil pada studi menempuh sarjana ini ..."
"bagaimana tidak ?
ternyata dari sini khazanah tentang pedoman hidup kita semakin bertambah .. *off course lahh
disaat dunia sedang gencar-gencarnya bersaing tentang teknologi yang tiada habisnya..
"disaat banyaknya umat muslim yang menjadikan 'alquran dan sunnah' sebagai produk akhir
*pak Lukman Fauroni said
"saat al qur'an dan hadits dijadikan kitab suci yang diagungkan dan ditaroh serta disakralkan, paling banter ya dibaca. Mana bisa ngrasain enaknya masakann kalo punya resep tapi gag dicoba?"
*pak Hasan El-Qudsy said *Deg! mrinding jadina -__-

Metode dan Corak Penafsiran


BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah sumber hukum pertama umat Islam.  Kemampuan setiap orang dalam menafsirkan Al-Qur’an tentu berbeda, padahal penjelasan ayat-ayatnya begitu jelas. Perbedaan daya nalar diantara mereka ini adalah sesutau yang tidak dipertentangkan lagi. Kalangan awam hanya dapat memahami makna-makna lahirnya dan bersifat global. Sedangkan kalangan cendikiawan dan terpelajar akan dapat memahami dan menyingkap makna-maknanya secara menarik. Didalam kedua kelompok inipun terdapat aneka ragam dan tingat pemahaman. Maka tidaklah mengherankan jika Al-Qur’an mendapatkan perhatian besar dari umatnya  melaluai pengkajian intensif terutama dalam rangka menafsirkan kata-kata yang asing atau dalam mena’wilkan suatu  redaksi kalimat.
Umat Islam memiliki banyak sekali ahli tafsir, diantara mereka  ada dari kalangan shahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in bahkan ada juga dari ulama zaman ini yang mencoba untuk menafsirkan ayat Al-Qur’an. Dalam tulisan yang singkat ini kami akan menganalisa bagaimana Ibnu Katsir dan Ar Razy menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an.

Blogroll