Kajian hadist menarik perhatian para peminat studi hadist, baik
dari kalangan Islam, maupun non Islam. Bahkan hingga sekarang, kajian terhadap
hadist, mulai dari kritik otensitias hadist, sampai pemaknaannya yang sampai
sekarang masih terus berkembang.
Pemahaman hadist relatif berkembang dari zaman ke zaman, mulai dari
tekstualis, konservatif, sampai kontekstualis. Seiring dengan perkembangan
zaman, hadist dimaknai dengan sesuai kebutuhan pada zaman tersebut, dikarenakan
teks hadist itu sangat terbatas adanya, sedangkan realitas perkembangan zaman
selalu dinamis.
Oleh karena itu, pemaknaan hadist dengan metode baru yang lebih
menekankan pada aspek historis, sosiologis, dan antropologis sangatlah penting
untuk dikaji, demi perkembangan interpretasi hadist untuk menjawab realitas
sosial masyarakat yang masih perlu untuk dinilai dengan kaca mata agama.
Pada pembahasan ini penulis menggunakan pendekatan hermeneutik,
yaitu dengan mencari alasan mengapa Nabi memberi instruksi untuk meluruskan dan
merapatkan shaf pada waktu shalat. Ini menjadi hal yang penting untuk digali
dan dicari, agar nantinya dapat
diketahui manfaat dari intruksi tersebut.