mahasiswa ushuluddin ? #apasih

baru nyadar kalo kondisi kita sekarang ini patut disyukuri ..
"kondisi apa ndaa? *mungkin kalian mo jawab kaya gitu-
*aku ngejawab nya gini ..
"uhuk, bersyukur dengan jurusan yang kita ambil pada studi menempuh sarjana ini ..."
"bagaimana tidak ?
ternyata dari sini khazanah tentang pedoman hidup kita semakin bertambah .. *off course lahh
disaat dunia sedang gencar-gencarnya bersaing tentang teknologi yang tiada habisnya..
"disaat banyaknya umat muslim yang menjadikan 'alquran dan sunnah' sebagai produk akhir
*pak Lukman Fauroni said
"saat al qur'an dan hadits dijadikan kitab suci yang diagungkan dan ditaroh serta disakralkan, paling banter ya dibaca. Mana bisa ngrasain enaknya masakann kalo punya resep tapi gag dicoba?"
*pak Hasan El-Qudsy said *Deg! mrinding jadina -__-


mahasiswa 'TH'

yang mana kadang dipandang sebelah mata -bah!-
justru kita yang masih setia berkiprah tuk mendalami 'alquran dan sunnah' ..
coba deh lihat, hanya seper sekian persen yang masih peduli dengan khazanah islam
bahkan jika dibandingkan dengan seberapa banyak orang yang mempelajari horizon negara atau kelompok lain, mungkin masih jauh ...
dari sini juga bisa diambil segi postifnya..
betapa mulianya ulama' ulama' klasik yang bisa mengarang ratusan jilid kitab ..
dimana mereka mengerjakan semua itu tanpa bantuan teknologi apapun
dengan segala keterbatasannya, mereka tak harap apa selain Ridho dari Rabbnya
dengan segala perjuangannya,
dengan segala pengorbanannya,
jauhnya jarak yang ditempuh dalam kurun waktu yang lama ..
subhanallahh . kagum!
sekaligus rasa malu yang amat sangat ..
keluhan-keluhan tentang lelah dan capeknya karna tugas yang blum terselesaikan..
banyaknya waktu yang tersita wat buka kitab-kitab yang tebel nian,
harus bersemedi serta naik turun tangga perpustakaan ..
banyaknya kocek yang dikeluarkan ketika menggandakan lembaran ..
hingga banyaknya umpatan-umpatan yang keluar dari lisan ..
karna panjangnya antrian serta buku2 yang berada dalam keterbatasan ..
hingga sederet hal kecil lainnya yang membuat emosi ini harus diadu..
berpacu melawan kerasnya teknologi yang terus melaju
ciptakan pakar-pakar islam baru
realisasikan warisan terMULIA yang nabi sebut dengan ILMU 

#teruntuk yang terhormat bapak dosen ku ...
terimakasih  atas semangat yang engkau berikan kepada kami,
tiada henti :)

Tidak ada komentar on "mahasiswa ushuluddin ? #apasih

Leave a Reply

Blogroll