Malem
ini nyesek banget rasanya. palagi sambil dengerin lagu-lagu sendu. Ups,
kali ini bukan galau pemirsa! Tapi sebuah untaian kata akibat rasa
kecewa. Kenapa gitu kok bisa kecewa?? Huhuhuhu, sebenarnya menuliskan
serenade cerita ini justru bukan menjadi pelipur rasa kecewa, namun
malah bikin gregetaaannn >,< *lebaysangadh :p
Entah udah berapa kali aku mengalami hal ini. Sebuah breaking habit yang sepertinya udah melekat dalam karakterku. Apa itu? Yuup, LUPA.
setiap kali mo brangkat ke kampus, pasti aja bolak balik ke kamar
berapa kali. Entah kunci yang tertinggal, STNK, dompet, flash, atau
apalah! Mana kamarku lantai 2 lagi, mantap banget kan?!
Siang
itu, segala sesuatu sudah tersiapkan. Laptop, baju, serta property
pribadiku sudah bersemayam dengan tenangnya di ransel pink ku. Oleh-oleh
buat temen pun sudah ready diatas meja tamu. Kali ini bisa dibilang tak sekedar oleh-oleh biasa. Pasalnya sejak semalaman aku udah bergelut dengan topping
coklat beraneka warna dan rasa tuk memberi hiasan nama temen-temenku
satu persatu. Biarlah, selain semuanya bisa kebagian dengan adil, biar
mereka pun merasa dispesialkan J. Dengan sepenuh hati kumasukkan kue itu
satu persatu kedalam plastic sebelum akhirnya bersemayam di kardus.
Setelah
pamit sodara-sodara, brangkatlah daku menuju terminal. Barusaja ku
tersadar kalo ni musim liburan sekolah. Pantes aja bis nya penuh sesak
penumpang. Sepanjang perjalanan yang berdurasi 1,5 jam aku harus
berdiri. Hufth, capeek! Seakan tak ada celah untuk sekedar taroh barang
bawaan. Dengan sepenh hati juga aku pegang erat kardus itu. Kujaga
baik-baik bir gag penyok. Berbekal rasa capek yang gag tertahankan, aku
berdiri dengan terkantuk-kantuk. Oh, parah banget! Hamper saja ku
terjatuh. Tapi karna memang tak ada celah dalam bis itu *saking penuhnya. Untung aku cumin nabrak orang yang berdiri disampingku *maaap mbak L jadi malu taukk! Hahihuheho :p
Hamdan lillah. Akhirnya aku harus mengakhiri perjuanganku tuk pulang ini. Sampai sudah di terminal bawen. Dalam hatiku berkata *pokoknya nanti mo balas dendam kalo uda dapet bis yang AC, mo bobo!
Serasa uda bertaring banget akunya. Kondektur bis jurusan solo sudah
melambai lambaikan tangannya. Bergegaslah aku menuju ke bis tersebut
sambil berjalan sempoyongan *uda kaya orang mabuk aja. Mantaap sudaahhh. Masuk bis uda kaya check in di hotel. Box oleh-oleh aku taroh di dasbor atas, trus ranselnya aku peluk *anggep aja guling.
Berasa uda gag ada beban lagi. Kursi aku turuni dikit, sambil nyandar.
Langsung aja setelah beberapa menit bis berjalan, bersama itu pula aku
memulai petualangan ke alam mimpiku. Sampai-sampai aku tak melihat
sorenya kota salatiga sampai boyolali *paraaaah!
Tepatnya
setelah melewati boyolali, aku terjaga dari petualangan mimpiku.
Rasanya enak banget perjalanan ini. Fyuuuuu. Setelah kucek-kucek mata *ga bisa bayangin kalo bawa cermin kek gimana ya mukanya :p. Tengok kanan kiri penumpangnya sudah semakin berkurang. Tengok ke jendela ternyata sudah petang. Kusembunyikan tawaku *masak mo ngakak-ngakak sendiri. Menertawakan diri sendiri yang geje plus nano-nano, hehehe *ngakuuu daahh.
Kira-kira
5 menit sebelum turun, aku bersiap-siap maju kedepan. Duduk di kursi ke
dua deretan pak sopir. Setelah kondekturnya member notifikasi ‘Kartasura’ maka kusegera berdiri dan turun menyusuri tangga bus yang cumin ada 2 anak tangga itu *gag capek soalna gag sepanjang tangga pesawat :p. Jalanan yang ramai membuatku sedikit lama menunggu waktu kendaraan luang agar aku bisa menyebrang dengan aman.
Malam
ini kelihatan indah sekali, bintang-bintang bertaburan, bulan pun
terang benderang. Hiruk pikuk penduduk Kartasura yang bercengkrama di
angkringan pinggir jalan. Sekedar mengusir hawa dingin dengan segelas
kopi dan gorengan. Sambil memainkan ponsel, kususuri trotoar dengan
perlahan. Sembari menengok ke kiri dan ke kanan, menunggu jemputan
teman.
Alhamdulilah, jemputan pun sudah dating tanpa aku harus menunggu lama. Terjadilah peristwa temu kangen *padahal baru 3 hari gag ketemu
Dy : hay vindaaaaaaaaaa *sambil salaman dan cupika cupiki :*
Aq : hay jeqiiiiiii *bergaya artis ~_~
Dy : mana kuenyaaaaa???
Aq : *bengong sambil mikir sepertinya ada yang hilang -__-
Dy : *masih senyum2 mikirin oleh-olehna
Aq : Oh My God! Masya Allah
jeeeeqqq … kuenya ketinggalan di bisssss *sambil triak2 geje di
parkiran. Ayo jeeeeqq kejaaaarrr bisnyaaa huhuhuhu.. *bagai anak ayam
yang kehilangan induknya :’(
Dy : aduuh viiinn, maaapp aku lagi sakit peruuutttt :’(
Aq : okedeh kalo gitu L, aku minta tolong kiki aja nanti *masih mangkel banget
Dy : iya deh, map yaa …
Aq : -kecewa-
Dalam
perjalanan menuju kosan, kulayangkan pesan singkat untuk temanku.
Berasa malam ini tak seindah 10 menit yang lalu ketika aku berjalan
menyusuri trotoar. Serasa aku ditertawakan oleh bintang serta bulan
karna sebuah kelalaian. Malam serasa sunyi. Yang ada hanya rasa
kekecewaan yang amat mendalam. Tapi aku mencoba menyikapi dengan dewasa *padahal terpaksa. Yes, sms ku dibales J
Aq : naaaaa, kamu dimana? Kejarin bis yuk, oleh2 bwat kalian ketinggalan ni L uhuhuhu
Dy : ok, tapi aku solat maghrib dulu ya ?
Aq : okedeh *gatega mo maksa, masak minta tolong maksa
Akupun
tambah sempoyongan menaiki tangga kosan. Tak ada wajah keceriaan. Tak
ada kejutan untuk teman-teman, yang ada hanya beribu rasa kekecewaan
hingga penyesalan atas keteledoran. Huhuhu
Seusai sholat maghrib, kami pun bergegas tuk menjalani sebuah petualangan baru, yaitu “Mengejar Kue”
berbekal rasa harap yang amat sangat. Mengawali langkah dengan
bismillah. Walaupun kemungkinan untuk menemukan bisnya lagi tinggal
sedikit harapan. Tapi entah, rasa semangat ini tak surut sama sekali.
Kami melaju dengan kecepatan sedang. Uuh, sepertinya jalanan sedang
tidak bersahabat. Lalu lintas padat merayap. Lampu apill pun tak jua
menghijau. Kami hanya bisa melaju dengn kecepatan max. 60km. semakin
menyurutkan kemungkinan untuk menemukan –sesuatu yang tlah hilang-. Tapi ku tetap saja tak putus asa.
Final
destination. Terminal Tirtonadi. Bola mataku mencari ‘sosok’ bis
berwarna hijau itu. Kanan kiri ku tak menemukannya. Satpam, petugas
DLLAJR, hanya menatap iba. Huhuhu. Bisnya udah pulang ke garasinya mbak,
kata mereka. Huwaaaaa … *belum rejeki ku berarti :’( kejeerrr
Aku menyusuri pintu terminal dengan langkah gontai *bosen daritadi pake kata sempoyongan terus. Temanku hanya menatap iba. This is the real GALAU.
Dengan bijaknya temanku berusaha tuk jadi orang bijak. Memberi
pengertian kepadaku tentang apa itu ikhlas serta apa itu syukur.
Kelihatannya sederhana, namun sangat sulit jika dihadapkan langsung
dengan kejadian yang kongkrit. Masih banyak hal yang pantas kita syukuri
daripada apa yang kita sesali, namun kadang manusia tak mau mengerti.
Dy : Sebagai obat galau, gimana kalo ita makan-makan aja?
Aq : boleeh tuuhh … mo makan apa naa?? Hari ni aku traktir kamu deh
Dy : ayuaammm …
Aq : okelaahhh ..
Pergilah
kami ke lesehan. Sambil menunggu pesanan, kami mereview lagi apa yang
bisa menjadikan kita dilalaikan leh suatu hal yang penting. Bagaimanaun
juga , kita bisa lalai karna kita sendiri terbiasa melalaikan. Bahkan
hal sekecil apapun, bisa berbalik.
Malam ini kembali indah. Terima kasih yaa allah ..
’’nevermind I’ll find SOMETHING like it”
Tidak ada komentar on "Nevermind I'll Find SOMETHING like it :)