Berkaitan dengan shalat berjamaah, yang
pertama kali harus diperhatikan adalah meluruskan dan merapatkan shaf. Mengapa
demikian? Karena melihat kenyataan kaum muslimin pada saat ini masih banyak
yang belum memahami masalah ini, sehingga ketika melakukan shalat berjamaah,
shaf mereka ada yang jarang (tidak rapat) dan lurus yang seharusnya masih bisa
diisi satu orang atau lebih. Atau kenyataan lain, seringnya terjadi
perselisihan yang berakibat fatal antara orang-orang yang berusaha mengamalkan
sunnah dengan orang-orang yang tidak memahaminya. Hal ini terjadi karena
jauhnya mereka dari ilmu yang haq dan kurangnya muslimin yang menyeru
dan berusaha menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Sebagaimana dalam sabdanya dalam Shahih Bukhori Jilid 1 dengan nomor hadits 719.
:
حدثنا
احمد بن ابى رجاء قال : حدثنا معاوية بن عمر وقال : حدثنا زائدة بن قدامة قال :
حدثنا حميد الطويل قال : اقيمت
الصلاة فاقبل علينا رسول الله ص م بوجهه فقال :
((اقيمو صفوفكم وتراصوا, فانيِّ اراكم من وراء ظهري))
Artinya : Luruskanlah shaf-shafmu, dan tempel-menempelah karena sesungguhnya saya
melihat kamu sekalian dari belakang punggungku (HR. Bukhori)
Pahala Shalat
berjamaah lebih utama 27 atau 25 derajat dari pada sholat sendiri. Begitu juga
Rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- selalu melaksanakan sholat
berjamaah bersama para sahabatnya. Maka dari itu, tidak mungkin Rosulullah
-sholallahu 'alaihi wasallam- menyepelekan tata cara dalam sholat berjamaah
tersebut. Sesuai dengan hadits yang telah disebutkan diatas, bahwasanya Rasulullah SAW memerintahkan kepada umat muslim untuk merapatkan shaff nya setiap akan mendirikan shalat.
Tidak ada komentar on "Perintah Meluruskan Shaff