"everybody screaming, create a sound... figure out this life" ~alhamdulillah phind.lulus~
Tak biasanya suasana kantor terlihat begitu ramai. Lampu
yang biasanya masih padam pun nyala terang. Seingatku, jam belajar malam
dimulai pukul 20:30. Tapi, mengapa jam segini saja sudah terang? Ditambah lagi
pemandangan yang begitu langka. Wuaahh... Pak Kepsek udah standby disana cing!
Aku yakin malam ini ada hal yang penting! Oh, iya! Hari ini kan pengumuman UAN
SLTA! Karna dikota tempat skulku berada sedang diadakannya PILKADA, jadi
pengumumannya dilakukan selepas acara. Namun, beda lagi dengan skulku. Skulku
adalah sebuah sekolah swasta yang basis kurikulumnya independent. So, bebas deh
mo nentuin pengumumannya kapan.
Satu, dua, tiga, sepuluh, hingga lima belas anak memasuki
kantor skul ku. Ada sebagian dari mereka yang sudah paham akan arti dari
panggilan itu. Mereka mengguratkan wajah kesedihan. Ya, mereka belum dinyatakan
berhasil dalam permainan ini. Mereka harus mengulang UAN agar mencapai standar
yang sudah ditentukan. Seketika itu aku langsung bersujud syukur bersama
teman2ku yang lainnya. Aku bersyukur
atas segala ni’mat yang tlah llah limpahakn kepadaku. Alhamdulillah! Kalimat
itu yang slalu terpanjat. Kalimat itu yang selalu aku terapkan dalam kehidupanku.
Walau tak jarang aku mengeluh karna hal ini dan hal itu. Tapi, setidaknya aku
tak pernah lupa dengan kalimat itu jika Allah melimpahkan suatu nikmat kepadaku. AKU LULUS UAN!!!
Pengeeeen banget rasanya aku memberitakan
kebahagiaanku kpada orangtuaku. Kabar yang selalu ditanyakan oleh mereka. Yang selalu ditunggu2. Yang menjadi tanda
tanya para orang tua. Dengan disuguhkannya berita miring tenang fenomena2 yang
terjadi pasca UAN dan kelulusan. Tak heran bahwa semua wali murid mewanti2
anaknya tuk berdo’a dan terus berusaha demi tercapainya cita2. Sehingga, tak
ada lagi kabar anak SMA yang bnuh diri karena tak lulus UAN dengan menghalalkan
segala cara. Yang tentunya akan berakibat sengsara. Di dunia dan di alaka sana.
Yaah, minimal kalo aku
ngabarin berita bahagia ini akan sedikit mengurangi guratan rasa sedih yang ada
pada mereka. Aku ingin sekali membuat mereka
tersenyum. Disisi lain, aku pengeen banget tuk berteriak! Tuk sekedar melepas
penat! Menggantikan semprotan2 pilox yang biasanya mewarnai wajah2 bahagia
anak2 SMA. Melukiskan masa2 yang paling indah. Masa2 akhir di sekolah. Namun,
aku masih teringat juga dengan teman2 ku yang belum dinyatakan berhasil. Aku
tak ingin kebahagiaanku nanti akan membuat mereka terluka. Karena, sampai saat
ini aku masih bisa mendengar suara tangisan mereka. Tangisan...? ah, aku cepat2
menepis kata itu. Aku ingin mencoba menjadi seorang wanita yang tak cengeng.
Tak mudah putus asa. Aku ingin sekali menjadi wanita sehebat Aisyah, Khatijah,
Ruqayyah, dan Khansa. Khansa Ummu Syuhada’. Ah, betapa jauhnya. Akan tetapi,
kata2 ini seolah menjadi cambukan bagiku. “ man shodaqo ‘l azmu, wadloha
sabiilu “.
Aku hanya ingin berkata
pada udara yang berhembus malam ini. Aku hanya bisa membisikkan kata kepada
angin malam. Agar ia mengirimkan seribu salam sayang kepada ayah, bunda, serta
adinda tercinta. Just dream sist! Ini bukan film kartun! Hheee... aku tak ada
bedanya dengan anak umur 5 tahunan. Suka berkhayal, berimajinasi, aaarrrgghh..
biarkan saja. Aku amat sangat yakin. Bahwa chemistry itu pasti ada. Ikatan
batin yang selalu tersambung. Mengabarkan segala rasa. Sedih, senang, dan entah
apa itu namanya. Aku amatlah yakin, bahwa mereka juga merasakan kebahagiaanku
sekarang.
Tidak ada komentar on "LULUUSSS...!!!