pasca UAN #3

Hari yang selanjutnya,

Suasana duka cita makin merajalela. Pasalnya kapten penjara menetapkan undang2 baru yang meresahkan para narapidana. Tangis pun membahana diantara kawan2 kami yang telah dijemput dengan orang tua mereka, dikarenakan mereka tidak diperbolehkan untuk meninggalkan penjara. Hiks, hiks, hiks T.T ..
Terjadilah acara tangis menangis, serasa hati ini teriris, bagaikan seorang pengemis. Aku dan kawan2 ku duduk melingkar dibawah jemuran darnis,. Menunggu kabar onair yang dipandu oleh kawan kita yang bernama Ratna. Sang kapten penjara pun merasa terganggu dalam acara spesialnya. Tahukah anda sodara2? Ternyata sang kapten sedang menghadiri sebuah pesta. Hahahaha ^_^.*map buuw…

Hingga maghrib pun tak jua ada keputusan dari sang komandan. Si zahwa yang sudah dari tadi sesengukan menahan tangisnya, karna ia tak tega melihat ayahnya yang sudah datang dari kaki merapi nan jauh disana tuk menjemputnya, semua kawan2 menyarankan tuk hengkang saja, tka peduli apa keputusan sang kapten ataupun komandan nantinya. Siiip!




Ia pun take off dari penjara setelah isya’. Berbekal keberanian dan kenekatan, serta kemantapan hati * jihad pulang ala santri. ^_^.  *Aduuuuw… bisa bayangin gak siiy jauhnya merapi?? Udah malem laghi, mana si zahwa tak bawa ponsel pula! Ya Allah, lindungilah kawanku bersama ayahnya. Menurut badan informasi yang diliput dari kawan2 narapidana, ternyata si zahwa sampai ke domosili ketika dini hari. Mana mobilnya mogok lagi, untung ada ojek, fuiiiihh… betapa berjiwa pahlawannya seorang narapidana untuk bisa kembali ke domisilinya.


Tidak ada komentar on "pasca UAN #3

Leave a Reply

Blogroll