pasca UAN #2

Susana ruang kelas ketika itu tak karuan sekali bentuknya. Tiba2 saja berubah fungsi menjadi posko pengungsian pasca tragedy UAN, yang tak bisa pulang ke kampoeng halaman 
 ~dan akupun menjadi korban.phind.victim :(~

Demikian potret kehidupan mereka, kasur dan tikar tertata rapi dibelakang deretan2 kursi, lengkap dengan mainan dan barang2 jahat *barang yang dilarang dibawa dipondok. Hand phone, MP3, monopoli, ular tangga, game watch,. Hualaaaaah……! Jadi markaz bermain mendadak! *ampuuun freen…buka kartu! :p. 

Masih ada pula yang cinta mainan tradisional, semacam sombio tebak2an kata dengan urutan huruf, dan bagi siapa yang tidak bisa menebak kata, wajah pun siap jadi sasaran, bedak bayi yang ditaburkan ke seluruh muka. Waaa…masa kecil kurang bahagia atau emang tak bahagia sama sekali?!


Ada juga yang kurang kerjaan, aku mengajak anak2 main petak umpet *MKKB :p. Awalnya mereka tak mau dan menganggapku kurang kerjaan, tapi mungkin karena demi sebuah pertemanan dan mungkin karena kasihan, akhirnya pochy dan teko (*klop banget tuw tinggal ditambah teh)menyanggupi ajakanku bermain petak umpet *yesss !!

Mereka berdua menyanggupi hal itu dengan mengajukan satu syarat, aku yag jaga terlebih dahulu, . okelah kalau begitu! Mataku pun ditutup dengan kain, lalu diputar2 sampai tujuh keliling sampai akupun merasa pusiiing… stop! Lalu mereka berdua mulai menyebar mencari tempat persembunyian. Aku pun berjalan bagaikan si buta dari gua hantu. Bukannya aku bermain curang atau bagaimana, salah siapa si teko menutup mataku tak sempurna, ohoow… aku pun melihat si teco bersembunyi dibawah meja, huaaa… tertangkaplah anan alteco nissa! Lalu setelah itu apa yang terjadi sodara2? Dia terpeleset jatuh karena berjalan diats taburan bedak bayi permainan sombio tadi. Innalillahi… akhirnya permainan pun terpaksa harus berhenti. Allahummasyfiki ajaw dewh wad teko…^_^.